Sabtu, 31 Januari 2015

KATAK LEMBU ATAU KODOK LEMBU ATAU KODOK BANTENG ( BULLFROG )

APA ITU KATAK LEMBU

Kodok Lembu atau Bullfrog ( Rana-catesbeiana Shaw) : ]

katak lembu bullfrog1
Foto katak lembu Jakarta

adalah jenis amphibi yang diintroduksi dari Taiwan , namun nenek moyang kodok ini berasal dari Amerika. Bullfrog memiliki nilai ekonomis tinggi , pangsa pasar cukup menjanjikan baik pasar local maupun eksport. Hal ini terjadi karena daging kodok mengandung protein yang cukup tinggi, kolesterol rendah dan juga beberapa mineral-mineral yang sangat dibutuhkan tubuh seperti kalsium, dan sebagainya sangat baik untuk kesehatan.
Permintaan pasar akan daging kodok terus meningkat sejalan dengan meningkatnya pengetahuan tentang gizi yang terkandung pada daging kodok serta membaiknya tingkat perekonomian masyarakat . Sesuai dengan informasi dari Yohannes Sugianto dari BALI SUMMER BULLFROG per Mei 2009 kebutuhan kodok lembu untuk Bali : 200 Kg/Bulan ( rumah makan ) , Indonesia ( Jakarta ) : 700 kg/bulan dan Singapura 3 Ton/bulan.

  Mengingat petunjuk teknis yang praktis tentang teknis budidaya kodok masih terbatas, maka berdasarkan pengalaman dan tukar pikiran dengan rekan-rekan petani lainnya terwujudlah brosur kecil sederhana ini. sumber : www-budidayakataklembu-com


SEKILAS TENTANG BIOLOGI KODOK LEMBU / BANTENG  (BULLFROG)

Kodok Lembu secara taksonomi dapat diklasifikasikan, sebagai berikut :
Fillum : Chordata

Kelas : Amphibia

Sub Kelas : Ananmorphia

Ordo : Ananrans

Sub Ordo : Diplasiocoela

Famili : Ranidae

Sub Famili : Ranidae

Genus : Rana

Species : Rana Catesbeiana Shaw


DAUR HIDUP DAN KEBIASAAN MAKAN

Bullfrog merupakan hewan amphibi yang mampu hidup di dua alam yakni di air dan darat. Dalam daur hidupnya , kodok ini mengalami 4 ( empat ) stadia , yakni telor, berudu (Kecebong ), percil dan kodok dewasa. Berudu adalah benih kodok yang memiliki ekor yang akhirnya bermetamorfosa (berubah bentuk) menjadi kodok muda (percil) yang memiliki kaki tanpa ekor dan mulai hidup didua alam.

Bullfrog tergolong pemakan daging (Carnivora), pada fase berudu bersifat omnivore (pemakan segala), lebih menyukai makanan bergerak, serta dapat bersifat kanibal. Sesuai dengan perkembangan teknologi, saat ini makanan yang diberikan kepada kodok bullfrog berupa pakan buatan “ pellet “

PEMBUATAN KOLAM

1. Ukuran kolam yang ideal, yakni panjang : 1 x 1 m atau 1 x 1,5 m dengan kedalaman /tinggi 10 – 20 cm (setinggi batako ). Petakan kolam sebaiknya dibangun berjejer berhimpitan untuk efisiensi lahan , diatas tembok / pematang kolam hendaknya dipasang jaring (kelambu) setinggi 50-60 cm untuk mencegah percil atau kodok melompat keluar kolam atau masuknya hewan pemangsa seperti ular dan burung bangau.

2. Pembuangan air untuk masing-masing kolam dianjurkan dengan kemiringan 1 cm dari sudut kolam mengarah pembuangan untuk memudahkan membersihkan kolam.

3. Pipa pembuangan dianjurkan berdiameter 1,25 – 1,50 untuk memperlancar pengeluaran air serta membersihkan sisa-sisa pakan dan kotoran lainnya.

4. Kolam harus diberi atap untuk menghindari panas matahari langsung menerpa air dan dasar kolam serta kodok. Jika kepanasan menyebabkan kodok menjadi stress dan nafsu makan hilang

5. Sebelum kolam difungsikan, maka terlebih dahulu harus dilakukan penetralan kolam agar bau dan sisa-sisa semen hilang dengan cara merendam kolam dengan air yang diberi sabut kelapa atau daun papaya, kurang lebih 2-3 minggu.

KEBERSIHAN KOLAM

1. Kolam harus dibersihkan setiap hari 2 kali yaitu pagi dan sore hari.

2. Pergantian air 2 kali sehari, pagi dan sore sebelum pemberian pakan yaitu setelah kolam dibersihkan.

3. Tinggi air dalam kolam yaitu setinggi kaki depan kodok.

4. Sanitasi / kebersihan kolam harus dijaga untuk menjaga kesehatan kodok serta nafsu makan yang baik.

5. Air yang dipergunakan adalah air yang bersih dan tidak tercemar.

KEPADATAN PENEBARAN

Kepadatan penebaran dari percil, kodok remaja dan kodok dewasa, berbeda - beda, yakni :

1. Masa percil sampai dengan usia 1 (satu ) bulan pertama kepadatan penebaran sekitar 100 ekor / kolam.

2. Masa remaja sampai dengan usia 2 bulan kepadatan penebaran sekitar 75 ekor/kolam.

3. Masa dewasa sampai dengan panen kepadatan sekitar 50 ekor/kolam.

4. Penyortiran atau grading hendaklah dilakukan per petak kolam hanya dihuni oleh kodok yang seragam untuk menghindari kanibalisme.

5. Begitu juga pemisahan berdasarkan jenis kelamin antara kodok jantan dan betina dilakukan sejak usia remaja (berat kodok sekitar 150 gram). Pemisahan ini sangat perlu dilakukan untuk memaksimalkan berat badan kodok betina, karena jika bergabung kodok betina sering kalah bersaing dengan kodok jantan dalam perebutan pakan.

PEMBERIAN PAKAN

1. Pemberian pakan dilakukan 2 kali setiap hari yakni pagi dan sore hari setelah pergantian air.

2. Pemberian pakan secukupnya, jangan berlebihan untuk menghindari biaya tinggi, dengan dosis 5-10 % biomas perhari.

3. Pakan yang diberikan untuk Percil (berat 10– 50 gram) digunakan pakan ikan lele.

4. Grower 1 (Kodok Remaja) yang beratnya 50– 150 gram diberikan pakan BF–6 yang dicampur dengan pakan ikan bandeng dengan perbandingan 1:2.

5. Grower 2 (Kodok Dewasa) yang beratnya 150 – 250 gram diberikan pakan BF–6 yang dicampur dengan pakan ikan Bandeng dengan perbandingan 2:1.

6. Satu sampai dengan dua minggu menjelang panen dapat diberikan pakan BFI-8 untuk memacu bertambah cepatnya berat kodok mencapai 1 kg = 3 ekor.

7. Dalam budidaya yang optimal, untuk mendapatkan berat kodok antara 4-5 ekor/kgnya dibutuhkan waktu pemeliharaan antara 4-5 bulan.

PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN

1. Bekicot/ keong emas dapat diberikan kepada kodok remaja dan kodok dewasa dalam keadaan sudah terpotong-potong kecil. Pemberian pakan ini dapat dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali dan cara pemberiannya harus disuapkan kemulut kodok (biasanya untuk calon induk kodok )

2. Untuk Percil dapat diberikan ulat Hongkong atau cacing tanah dan pemberiannya paling lama 7 (tujuh ) hari untuk menambah nafsu makan kodok.

3. Pemberian pakan tambahan dilakukan dalam kondisi kolam kering.

HAMA PENYAKIT DAN PENANGGULANGANNYA

Jenis penyakit yang menyerang kodok lembu pada umumnya adalah :

Penyakit perut kembung
Paha merah
Mata putih
Sedangkan penanggulangan penyakit diatas sampai saat ini belum ada obat yang pasti untuk mencegah dan mengobatinya. Disarankan bila ada kodok yang sakit harus cepat diambil dan dipisahkan dari kodok yang sehat ( diafkir atau dimatikan ). Disamping penyakit , hama berupa burung bangau (pemakan kodok/percil) dan ular juga harus diwaspadai.

CATATAN :

Analisa Usaha Tani Budidaya kodok belum dapat disajikan pada brosur ini.
Harga jual kodok saat ini Rp. 27.000/kg dipetani , kodok dalam keadaan hidup.
Harga benih kodok adalah Rp. 1.750 s/d Rp. 2.000/ekor.
Biaya pembuatan 1 petak kolam = Rp. 100.000/petak.
Untuk kegiatan sambilan dapat dibangun 20 petak kolam dan jika ingin membentuk usaha minimal 60 petak kolam dan semakin banyak kolam, keuntungan akan makin besar.
Untuk Info yang lebih lengkap   sumber : www.budidayakataklembu-com.


 Jasa pembuatan website murah